Header Ads

Jokowi Minta Kapolri Investigasi, Terkait tewasnya 2 Mahasiswa saat demo


Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi menyesalkan demonstrasi menentang RUU KUHP yang dilakukan oleh sejumlah mahasiswa di Gedung DPRD Sulawesi Tenggara, Kendari, yang merenggut dua nyawa. Bahkan, ia telah berulang kali memperingatkan Kepala Polisi Umum Jenderal Tito Karnavian untuk tidak bertindak represif ketika mengawasi tindakan tersebut.

Mantan Gubernur DKI Jakarta mengakui bahwa ia telah memerintahkan Tito untuk menyelidiki semua stafnya yang represif. Dua siswa yang terbunuh berasal dari Universitas Halu Oleo bernama Randy dan Yusuf Kardawi.

"Saya juga memerintahkan untuk menyelidiki seluruh jajaran. Karena apa yang disampaikan kepada Kepala Kepolisian Nasional kepada saya, tidak ada perintah dalam konteks demonstrasi ini yang membawa senjata, jadi ini akan penyelidikan lebih lanjut," kata Jokowi di Kompleks Istana Kepresidenan. di Jakarta, Jumat (27/9) / 2019).

Jokowi juga menyatakan belasungkawa atas kematian dua siswa di Kendari. Dia berharap keluarga kedua siswa itu akan dibentengi.

"Semoga apa yang diperjuangkan akan baik bagi bangsa ini dan mendapatkan tempat termulia di sisinya," kata Jokowi.

2 Mahasiswa Meninggal
Seorang mahasiswa di Universitas Haluoleo di Kendari, Sulawesi, Tenggari, kehilangan nyawanya saat ikut demonstrasi menentang RUU KUHP di halaman DPRD Kendari. Mahasiswa itu dikenal sebagai aktivis Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah Kendari (IMM).

"Mahasiswa yang meninggal itu bernama Randy, dia adalah kader terbaik kami di IMM. Alumni DAD IMM pada 2017," kata Ketua IMM Najib Prasetyo saat dihubungi oleh Liputan6.com, Kamis (26/2019).

Kepala Humas Kepolisian Daerah Sulawesi Selatan AKBP Harry Golden Hart membenarkan adanya siswa yang meninggal itu. Para demonstran yang tewas adalah Randi, seorang siswa Haluoleo.

"Ya, itu terjadi sekitar jam 3:30 sore. Korban terluka di dada kanan. Dia meninggal saat dirawat di Rumah Sakit Korem," katanya kepada Liputan6.com

Korban tewas saat demonstrasi mahasiswa di Kendari, Sulawesi Tenggara meningkat. M Yusuf Kardawi menghembuskan nafas terakhir setelah bisa mendapatkan perawatan intensif di Rumah Sakit Umum Bahteramas, Kendari dini hari tadi.

"Ya, pasien Muh Yusuf Kardawi (19) yang menjalani perawatan intensif pasca operasi di Rumah Sakit Umum Bahteramas di Kendari, Sulawesi Tenggara meninggal pada Jumat (27/9/2019) sekitar pukul 4:00 pagi," kata Penjabat Direktur Bahteramas Rumah Sakit Umum Dr. Sjarif Subijakto di Kendari, Jumat.

Sjarif menyatakan bahwa tim dokter yang menangani para korban Yusuf telah melakukan yang terbaik.

Dilaporkan Antara, almarhum Yusuf tercatat sebagai mahasiswa jurusan Teknik D-3 Halu Oleo University (UHO) Kendari. Demikian pula, angka kematian sebelumnya, Kamis, 26 September adalah Randi (21), seorang mahasiswa Fakultas Perikanan dan Kelautan UHO.

Korban Yusuf adalah pasien rujukan dari Rumah Sakit Ismoyo Korem 143 / Haluoleo yang harus menjalani operasi karena cedera serius selama demonstrasi di gedung DPRD Sulawesi Tenggara pada hari Kamis, 26 September.

Kapolres Ajun Komisaris Besar Jemi Junaidi yang dikonfirmasi tidak bersedia memberikan penjelasan.

"Silakan konfirmasi dengan Kepolisian Daerah Sulawesi Tenggara," kata Kepala Polisi Jemi melalui telepon.

Kamis malam 26 September, Gubernur Sulawesi Tenggara Ali Mazi dan Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Sulawesi Tenggara Abdurrahman Shaleh yang didampingi oleh jajaran Forkopimda mengunjungi korban Yusuf Kardawi di rumah sakit Rumah Sakit Bahtermas.

Tidak ada komentar