Header Ads

Ribuan Warga Mojokerto dan Mahasiswa Papua Ngonthel Bareng


Mojokerto - Ribuan warga Mojokerto menghubungi siswa Papua di Bumi Majapahit. Selain untuk memeriahkan HUT ke-74 Kemerdekaan Indonesia, catatan massa & juga untuk memperkuat persatuan Republik Indonesia dan perdamaian di Papua.

2 catatan & berjudul Ngonthel Bersama Merdeka di Bumi Majapahit ini diikuti oleh sekitar 10 ribu warga Mojokerto dari berbagai kalangan. Para siswa Papua yang tinggal di Mojokerto juga tidak mau ketinggalan dalam 2 catatan & catatan yang diadakan di Aula Besar Aula Trowulan.

Selain mengendarai 2 note &, pejabat Forkopimda Mojokerto Raya juga memiliki ribuan peserta. Yakni Wakil Bupati Mojokerto Pungkasiadi, Kapolres Mojokerto Ajun Komisaris Besar Setyo Koes Heriyatno, Kapolres Kota Mojokerto Ajun Komisaris Besar Sigit Dany Setiyono dan Letnan Kolonel 0815 Kav Hermawan Weharima.

Rute yang ditempuh oleh ribuan peserta cukup panjang. Mulai dari Lapangan Aula Besar, Pemakaman Troloyo, Pasar Dinoyo, Simpang 3, Desa Padangasri, Desa Tampungrejo, Desa Kumitir, Domas, Beloh, Kolam Segaran, kemudian kembali ke Paviliun Aula Besar.

Ada sosok unik di antara ribuan peserta bersama di Bumi Majapahit. Yaitu peserta berkostum tokoh wayang Papua dan Hanoman. Kedua peserta diberikan penghargaan sebagai kostum terbaik.

"Ini adalah simbol persatuan orang Jawa dan Papua. Karena Hanoman mewakili budaya Jawa," kata Kapolres Mojokerto Ajun Komisaris Besar Setyo Koes Heriyatno di lokasi acara, Sabtu (31/8/2019).

Kemandirian Ngonthel di Bumi Majapahit juga dipenuhi dengan pelepasan merpati sebagai simbol perdamaian oleh mahasiswa Papua dan pejabat Forkopimda Mojokerto Raya. Ribuan peserta kemudian diundang untuk menari Sajojo, yang merupakan salah satu tarian khas Papua. 

Pejabat Forkopimda Mojokerto terlihat menari sambil mengenakan ikat kepala rumbai khas Papua.

"Selain untuk memeriahkan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia ke-74, Ngonthel di Bumi Majapahit juga untuk memperkuat persatuan Republik Indonesia, bahwa kita semua adalah saudara. Demikian juga dengan rakyat Papua," jelas Setyo.

Wakil Bupati Mojokerto Pungkasiadi berharap bahwa melalui pawai kemerdekaan di Bumi Majapahit, semua elemen masyarakat akan meningkatkan cinta mereka kepada Republik Indonesia. Di tengah keragaman suku, adat, dan agama, ia mengundang masyarakat untuk menumbuhkan rasa persaudaraan di kalangan masyarakat Indonesia.

"Orang-orang di Papua juga adalah saudara kita. Jadi mari kita perkuat tekad kita di bawah naungan Negara Kesatuan Republik Indonesia dengan harga tetap," pungkasnya.

Tidak ada komentar