Header Ads

Detik-detik Bandar Narkoba Ditembak di Depan Istrinya, Ike Menangis Histeris


SAMARINDA - Sebuah video yang memperlihatkan penangkapan seorang pengedar narkoba diambil oleh polisi dalam peredaran luas.

Diketahui, pengejaran pengedar narkoba oleh petugas BNN berlangsung di Samarinda, Kalimantan Timur, Jumat (20/9/2019), pukul 15.40 WITA.

Pengejaran pengedar narkoba menyebabkan tembakan dan mobil pelaku jatuh ke parit.

Diketahui bahwa ada empat pelaku di dalam mobil, yaitu Wawan (35) dan istrinya, Ike Siringge (23), kemudian Mike Riske (20) dan seorang lelaki yang telah melarikan diri.

Dikutip dari TribunWow.com, video saat-saat penahanan pelaku diunggah di akun Facebook INFO PIDANA & TRAFFIC (Nusantara), Sabtu (21/9/2019).

Video 1,5 menit menunjukkan mobil Alya merah dengan nomor polisi KT 1971 RJ jatuh di selokan.

Tampaknya petugas polisi yang tidak mengenakan seragam menangkap para pelaku yang berada di dalam mobil.

Dalam video itu, Ike, yang mengenakan kaus ungu di jembatan, mengerang kesakitan.

Sementara Mike berbaring di kursi penumpang di belakang mobil.

Kemudian Henry tidak sadar di kursi pengemudi.

Petugas juga terdengar berteriak agar pelaku segera diamankan terlebih dahulu.

"Amankan, amankan cepat," kata seorang pria di antara sejumlah orang yang menyaksikan.

Sementara Ike yang merintih kesakitan diseret oleh petugas untuk segera menunjukkan tas berisi obat-obatan yang mereka incar.

"Yang mana?" Tanya Ike menarik ke arah mobil.

"Tas, tas," kata petugas itu buru-buru.

"Lempar, pergi ke lampu merah," jawab Ike.

Petugas terlihat berlari untuk meminta agar petugas lain segera menemukan bukti yang dilemparkan.

Ike juga terdengar histeris menangisi suaminya, Henry yang tidak bergerak.

"Wan, wan, mengapa Wan ini," teriak istrinya dengan keras.

Sementara wanita lain di mobil juga terdengar berteriak histeris memanggil nama.

Diduga nama yang ia panggil adalah lelaki pelarian.

Dalam video lain, tubuh Wawan juga telah diangkat di atas jembatan.

Sementara sejumlah warga dikejutkan oleh luka tembak di kepala Henry.

Dalam video lain, tubuh Wawan juga telah diangkat di atas jembatan.

Sementara sejumlah warga dikejutkan oleh luka tembak di kepala Henry.

Daftarkan Diri Anda Di Situs POKERCIP Agen Poker Online Terbaik Dengan Tingkat Kemenangan 90%! Minimal Depo Dan Tarik Dana Rp 10.000-, menangkan JP (JackPot) puluhan juta bahkan sampai ratusan juta rupiah.

Dikatakan bahwa setelah memasuki Samarinda, mobil yang membawa empat pelaku menipu para petugas dengan berkeliling kota tiga kali.

Kemudian pada pukul 15.30 WITA ada informasi bahwa telah terjadi transaksi dan seorang petugas BNN, Bripka Effendy segera mengejar sepeda motor.

"Ketika di Jalan Juanda, petugas melihat mobil yang diduga membawa narkoba," jelasnya.

Ketika petugas mengejar pelaku melarikan diri di mobil sewaan.

"Kami menemukannya di sekitar Jalan Juanda dan segera setelah kami melakukan penuntutan dan mencoba mencegatnya ternyata ia berhasil mengelak dan melarikan diri," katanya.

Bahkan para pelaku Wawan telah meminta aktor lain untuk membuang tas berisi narkoba di sekitar fly over.

Disebutkan oleh AKBP Tampubolon, di area persimpangan Jl. AW Sjahranie dan Jl. PM Noor,
Petugas telah memberi peringatan agar pelaku menghentikan kecepatan mobilnya.
Pada saat itu kaca depan Wawan terbuka dan Bripka Effendy punya waktu untuk mengarahkan pistol dan meminta untuk berhenti.

Namun para pelaku tidak mengindahkan peringatan polisi dan terus mengendarai mobil dengan kecepatan tinggi.

Bahkan pelakunya yang sedang memajukan mobilnya mencoba untuk mengambil pistol dan melakukan serangan.

Wawan mencoba menarik pistol yang diarahkan oleh Bripka Effendy.

Perjuangan berlanjut dengan petugas yang mengendarai sepeda motor dengan pelaku yang mengendarai mobil.

Aksi tegang itu juga menjadi tontonan warga yang lalu lalang.

Tindakan tegas diambil, Bripka Effendy menembaki paha Wawan.

Tapi peluru yang dilepaskan sebenarnya bersarang di kepala Wawan.

Mobil yang digerakkan oleh pelaku terus berjalan.

Bahkan ketika dia berada di Jalan M Yamin, para pelaku menabrak anggota BNNP lainnya, membuat petugas diseret di jalan sekitar 3 meter lebih.

"Kami telah memberikan tembakan peringatan, tetapi itu masih belum diindahkan, bahkan pelaku menabrakkan mobilnya pada anggota. Tindakan ini dilakukan sesuai dengan prosedur yang berlaku," kata Haryoto.

Petugas juga menyerempet mobil dengan gemetar dan memasuki parit.

"Setelah kejadian itu mobil menabrak parit di perempatan Sempaja," kata Humas BNN Kaltim Haryoto, TribunWow.com yang dikutip oleh Kompas.com, Minggu (22/9/2019).

Wawan (35) dan istrinya, Ike Siringge (23), kemudian Mike Riske (20) langsung ditangkap oleh petugas.

Yang lain melarikan diri.

Henry juga segera dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah Abdul Wahab Syahranie di Samarinda untuk menerima perawatan tetapi tidak berhasil.

"Orang itu meninggal setelah dirawat di rumah sakit," kata Humas Badan Narkotika Provinsi Kalimantan Timur (BNNP), Haryoto, Sabtu (21/9/2019), dikutip dari TribunKaltim.co.

Para pelaku memperoleh bukti narkoba dalam bentuk 11 paket metamfetamin dengan berat total 1009,43 Gram, dan 1 tas ekstasi sebanyak 200 item dengan berat 83,18 Gram.

Kesaksian Penumpang Mobil

Ike Siringge menceritakan kronologi dimulai ketika mereka pergi ke Samarinda dan akhirnya dikejar oleh petugas BNNP.

Ike adalah seorang wanita dari Sangatta, Kutai Timur yang telah menikah dengan Irwan alias Wawan (35) sekitar setahun.

Dikutip dari TribunWow.com dari TribunKaltim.co, Minggu (22/9/2019), Ike mengaku pergi ke Samarinda bersama suami dan dua temannya, Mike Riski (20), dan seorang lelaki dengan niat berjalan-jalan.

Dia tidak tahu apakah suaminya punya niat lain dengan teman prianya di mobil.

"Diundang ke Samarinda karena jarang ada di sana. Makanya, saya ikut saja," kata Ike, Sabtu (21/9/2019).

Saat itu mereka berangkat ke Samarinda pukul 08.00 WITA, Jumat (20/9/2019).

Dia mengatakan, pada saat itu dia hanya tahu suaminya akan mengambil paket ekspedisi.

Ketika dia tiba di Samarinda, dia mendengar seseorang memanggil untuk mengambil paket di kampus.

"Itu tidak pergi ke ekspedisi. Ketika dalam perjalanan ada telepon, suruh saya pergi ke kampus. Saya tidak tahu alamat kampus, di sana untuk mengambil paket," katanya.

Tak lama setelah mengambil paket, dia menyadari seseorang mengejar mobil yang mereka naiki dengan sepeda motor.

Pengendara sepeda motor itu adalah seorang perwira BNNP, Bripka Effendy, yang menargetkan pengejaran Wawan.

"Setelah dibawa dan dimasukkan ke dalam mobil, tidak lama kemudian kami dikejar menggunakan sepeda motor," kata Ika.

Ika yang mengaku tidak tahu apa-apa takut dan bersembunyi di bawah kursi tengah.

Dia juga tidak tahu secara detail tentang kejadian itu.

Namun, dia mengatakan telah mendengar teman suaminya meminta Henry untuk tidak berhenti mengendarai mobil.

"Dia (pria yang masih dalam pencarian) mengatakan kepadanya untuk tidak berhenti," tambahnya.

Dia yang baru saja melihat ke bawah dengan ketakutan menyadari ketika mobil yang dikendarai suaminya melompat ke parit.

"Saya hanya bersembunyi, tiba-tiba mobil sudah masuk parit. Yang mengejar, dan apa yang terjadi saya tidak tahu," jelasnya.

Dia kemudian menyadari bahwa Henry tidak sadar di kursi roda.

Artikel ini telah dipublikasikan di Tribunjakarta.com dengan judul Video Narkoba yang Ditembak di Kepala ketika Ditangkap oleh Polisi, Istri Histeris: Mengapa Begitu

Agen Poker | Situs Poker | AduQ | Bandar Poker | DominoQQ | Bandar66 | Sakong | BandarQ | Poker |

Tidak ada komentar