Header Ads

Tutup Telinga dari Pelecehan Rasial, Tammy Abraham Fokus ke Lapangan


Jakarta - Tammy Abraham mengalami pelecehan rasial setelah Chelsea kehilangan Piala Super Eropa. Striker muda The Blues itu tidak mau membuang waktu untuk mengurusnya.

Abraham dikenakan outlet untuk sejumlah pendukung Chelsea, setelah kekalahan Liverpool di Piala Super Eropa pekan lalu. Pemicunya tidak lain adalah karena pemain berusia 21 tahun itu adalah satu-satunya penendang yang gagal dalam adu penalti.

Kegagalan inilah yang memastikan bahwa Chelsea kalah 4-5, setelah berjuang keras dan 2-2 selama 120 menit dengan Liverpool. Beberapa penggemar kemudian menyerang Abraham dengan komentar yang melecehkan ras di media sosial.

Chelsea mengutuk insiden itu, sementara Abraham mendapat dukungan dari rekan satu tim dan pemain klub lainnya seperti duet Manchester United Marcus Rashford dan Jesse Lingard.

"Banyak hal terjadi dalam sepakbola. Sayangnya bagi saya, saya berada di pihak yang menerima ini. Saya sudah memiliki pengalaman mengambil penalti di bawah tekanan dan berhasil melakukannya. Sayangnya, kemarin saya gagal," kata Abraham tentang pelecehan tersebut. .

"Saya mendapat sejumlah kutukan, tetapi bagi saya, saya adalah orang yang positif. Saya tidak mendengarkan sampah, orang yang mencoba menjatuhkan Anda. Saya hanya berusaha untuk tetap fokus pada diri saya dan terus bekerja," tambahnya seperti dikutip. oleh Sky Sports.

Abraham diproyeksikan sebagai striker utama di Chelsea untuk masa depan. Dia telah terlibat dalam tiga pertandingan pertama Chelsea musim ini, meskipun tidak mencetak gol.

Peristiwa tidak menyenangkan yang baru-baru ini dipertimbangkan Abraham adalah pemicu baginya untuk bekerja lebih keras.

"Anda hanya ingin membungkam para pembenci. Anda hanya ingin melakukan pekerjaan Anda di lapangan dan membiarkan permainan yang berbicara," katanya.

Tidak ada komentar